Oleh Salsabila Firda*
“Setidaknya dalam akhir hidupmu, kamu mempunyai satu buku untuk dikenang oleh orang.”
60 Hari Menulis Buku. Awal pertama aku kenal 60 HMB adalah dari ibuku. Ibuku sudah mengikuti 60 HMB batch 3 lebih awal daripada aku. Saat melihat ibuku mengikutinya, ada juga keinginan untuk mengikuti batch 4. Tetapi aku merasa tidak percaya diri pada diriku sendiri. Namun aku juga bertekad untuk bisa memiliki buku, dan mencoba menjadikan menulis sebagai hobi Inilah beberapa alasan beserta solusi dariku.
Pertama, aku saat ini masih berusia 19 tahun dan menurutku pemikiranku masih belum seluas yang lain. Pada saat menulis, mungkin orang – orang sudah memiliki basic menulis sebelumnya, sedangkan aku masih cukup awal masalah menulis. Jika ibuku menanyaiku apa yang akan kamu tulis nantinya, aku pasti belum memiliki gambaran untuk apa yang akan aku tulis. Memang aku dan ibuku memiliki cara yang berbeda. Jika ibuku akan memikirkan terlebih dahulu dan menyusunnya di pikirannya dan sekali menulis langsung selesai, kalau aku harus dalam keadaan tenang dahulu. Kadang sudah memikirkan sebuah topik dan sudah menulisnya, tetapi di tengah perjalanan topik tersebut menghilang dan ingin mengganti dengan yang lain haha. Tetapi aku yakin bahwa jika kita berusaha dengan bersungguh – sungguh melawan malas kita, maka kita akan bisa melakukannya. Dan sering berlatih juga supaya bisa terbiasa saat melakukannya.
Kedua, aku mengikuti ini karena ide dari ibuku. Ibuku mengikuti 60 HMB batch 3 dan menceritakan bahwa 60 HMB batch 3 sangatlah seru. Saat mengikutinya, beliau merasa senang sekali walaupun juga sibuk karena harus membagi waktu saat mengikutinya, karena beliau adalah seorang guru yang multitalent. Dan yang membuat beliau senang adalah ketika akhirnya beliau lulus dengan membawa 1 karya buku. Alhamdulillah.
“Ikut saja Fir, seru lho. Nanti ada target setiap harinya, juga ada kuisnya. Pokoknya seperti sekolah,” kata beliau bahagia. Dari cerita ibuku tersebut aku juga berkeinginan untuk mengikuti batch 4-nya. Ibuku juga menyarankan aku untuk mengikuti 60 HMB ,untuk mengisi waktu luangku selama liburan kuliah yang berbulan-bulan ini.
Setelah semua pendapat ibu aku tampung, aku masih belum mengiyakan keinginan ibuku. Aku masih tetap saja bingung bagaimana jika tidak selesai. Namun, tanpa sepengetahuanku, ibuku telah terlebih dahulu mendaftarkanku. Jadi mau tidak mau, aku harus mengikutinya. Tetapi setelah dua hari berjalan, aku nyaman melakukan ini, dan ibu menyemangatiku dengan berkata, “Dibuat enjoy saja, bisa pasti.” Aku pun bertekad untuk bisa lulus di 60 HMB ini. Aamin. Dan memang mungkin jika tidak ada paksaan dari ibuku seperti ini, pasti juga aku tidak akan jadi ikut. Terima kasih ya ibuku, sudah diam-diam mendaftarkanku ikut 60HMB.
Dari alasan beserta solusi di atas, aku juga memikirkan bahwa aku selalu berkeinginan memiliki buku dan menerbitkannya. Kalau aku tidak mengikuti 60 HMB batch 4 ini, mungkin keinginan tersebut hanya akan menjadi mimpi yang tidak pernah tahu kapan terealisasi. Karena sekarang aku ikut menjadi bagian di dalamnya, berarti aku memiliki harapan tinggal bagaimana caraku untuk mengaturnya supaya bisa menjalaninya sampai tuntas.
Dukungan dan motivasi memang sangat penting menurutku, supaya membuat aku lebih semangat. Dukungan ibuku setiap hari yang terkadang memberi aku pengetahuan yang sangat bermanfaat salah satunya. Juga dukungan dari semua anggota batch 4 yang sangat seru dan nyaman haha... Dan kisah para alumninya yang sekarang sudah bisa menerbitkan buku mereka membuat aku termotivasi, dan juga termotivasi oleh founder 60 HMB. Jadi jangan lupa dukung saya terus haha.
Semoga semua yang aku lakukan bisa bermanfaat bagi diriku sendiri dan juga orang lain. Dan yakin jika aku menjalankan dengan sepenuh hati pasti akan terjadi dan indah untuk dinikmati hasilnya. Untuk semua kakak-kakak 60 HMB batch 4, mohon bimbingannya. Semangat untuk semuanya.
*Peserta #60HMB Batch 4, tinggal di Ponorogo
Cancel