Pengalaman Menulis Cepat 10 Menit -->

Silakan ketik kata kunci

Pengalaman Menulis Cepat 10 Menit


Oleh Maia Fatma

Kalau mau menulis, ya menulis saja. Lepaskan semua rasa yang ada di dalam dada. Tumpahkan semua ide yang ada di otak kita ke dalam tulisan-tulisan. Ya, sesimpel itu. Tapi hal itu tak mudah bagi penulis pemula sepertiku. Masih ada keraguan untuk mulai menuliskan.

Seringkali ketika aku mulai menulis beberapa kalimat saja, eh tiba-tiba mandeg, mencoba berpikir kembali sambil membaca ulang dari kalimat pertama, eh ternyata nemu kesalahan penulisan, langsung kuperbaiki. Lanjut menulis lagi, ketika baru menulis beberapa kata, eh bingung lagi. Jari-jari tangan ikut-ikutan berhenti, tak bergerak. Dan akhirnya terlupa semua, nge-blank, ingin tetap lanjut menulis feel-nya sudah nggak dapet. 

Hanya tulis-baca-koreksi-hapus-tulis-baca-koreksi-hapus. Begitu seterusnya. Dan akhirnya, tulisannya nggak jadi-jadi. Bosen. Ditinggal pergi. Kaaasiiihann.

Ya, begitulah adanya. Masih pada level penulis kacangan yang sudah sok-sok-an jadi editor gadungan. Eh, Astaghfirullah... Semoga segera insaf dan kembali ke jalan yang benar. Aamiin.

Berharap mendapat ‘AHA’ moment, malah dapat diskonan ‘EH’ moment. Sabar... Ini ujian. Sabar beneran loh, ya... Bukan hanya berdiam diri saja. Sabar itu bergerak, ada ikhtiar, ada aksi nyata untuk mencari penyelesaian. 

So, gimana?

Terserah orang menilai hasil tulisanmu itu tak penting, jadilah diri kamu sendiri. 

Bebaskan segala belenggu yang mengikat kebebasanmu.

Bebaskan perasaanmu dari sikap sok-sok-an menjadi seorang penulis dan editor secara bersamaan.

Wong menulis saja masih terbata-bata sudah mau jadi penyunting naskah?

Anda waras, Mak???

Sudahlah, menulislah dulu...

Bagaimana bisa menjadi seorang penulis kalau tidak mau menulis?

Bagaimana bisa menjadi ahli, jika tak latihan menulis tiap hari?

Ala bisa karena biasa.

Tulis, tulis, tulis. Tak peduli sesuai PUEBI atau nggak, teruslah menulis. Teruslah menulis, sampai batas waktu yang ditentukan. Hingga akhirnya kita sadar bahwa menulis itu mengasyikkan, menggairahkan, melegakan hati juga pikiran.

======

Ploong. Lega. 

Itulah yang kurasakan ketika berhasil menyelesaikan challenge dari coach Rafif tadi malam.

“PRAKTIK MENULIS CEPAT 10 MENIT”

Aku mampu menulis 317 kata dalam 10 menit tanpa jeda. Tanpa ada istilah 'stuck'. Tanpa ada keraguan sesuai EYD atau enggak. Tanpa bingung bagaimana caranya mengelola kalimat. Dan yang pasti menulisnya tanpa ada beban. Lepas. Bebas. Ajaib kan? 

Mungkin bagi penulis lainnya itu adalah hal yang biasa. Tapi bagiku itu sungguh luar biasa. Aku yang ketika menulis membutuhkan waktu ekstra, kini hanya hitungan menit saja bisa menulis beratus-ratus kata. 

Tugasku hanya FOKUS menulis, tanpa jeda, tanpa typo, dan fokus pada satu titik saja, MENULIS.

Terus fokus satu titik, hanya itu.

Tetap fokus kita kejar lampaui batas.

Terus fokus satu titik, hanya itu.

Tetap fokus kita kejar dan raih bintang.

Lah, kok jadi nyanyi, hihi. Maafin.

Intinya mah, kelas menulis online tadi malam begitu powerfull, begitu menyenangkan. Cukup mampu membuat semangatku berkobar lagi, memberiku energi baru agar tetap istikamah menulis setiap waktu. Terima kasih Kak Rafif Amir Ahnaf

Alhamdulillah... Matur nuwun, Gusti... Engkau telah memberi kesempatan hambamu untuk menuntut ilmu.
SmileShare @RafifAmirAhnaf @rafif_amir
Cancel