Selasa, 20 Oktober 2020
Oleh Suyanik
#30HBM apakah itu?
#30HBM adalah kelas mengedit online, selama 30 Hari Belajar Mengedit. 30 hari telah berlalu begitu cepat.
Mengedit bukanlah soal yang mudah, harus mengerahkan seluruh pikiran dan tenaga. Apalagi suasana hati juga harus dijaga. Yang terpenting adalah ketenangan hati, karena dalam mengedit harus konsentrasi. PUEBI, Thesaurus, KBBI harus dikuasai. Selain itu, juga minimal menguasai Bahasa Inggris pasif.
Menjadi lulusan terbaik #30HBM bukanlah hal yang terlalu menggembirakan bagi saya, akan tetapi suatu beban yang harus saya pikul serasa berat untuk mempertanggungjawabkannya. Saya merasa malu pada diri saya sendiri, karena merasa tidak pantas untuk semua itu.
Dari dua belas peserta, yang lulus delapan orang, dua peserta tidak lulus karena tidak mengikuti tes, dan dua peserta lainnya nilainya kurang. Yang lulus tidak senang seperti kita lulus sekolah malahan sedih, sedangkan yang tidak lulus malah ketawa lepas, sungguh terbalik 180 derajat.
Mengapa demikian?
Yang lulus merasa ingin terus belajar dan belajar lebih banyak lagi karena masih bamyak yang ingin diketahui, digali, dan dipraktekkan. Ilmu yang telah diberikan sangatlah luar biasa bermanfaat.
Bagaikan minum air laut semakin haus dan haus.
Selama ini kita menulis seperti orang buta hanya menulis mengalir tidak melihat kanan kiri, setelah mengikuti #30HBM bagai berjalan di tengah hutan belantara dimana sang harimau selalu mengintai dan siap menerkam setiap saat ketika kita lengah. Oleh karena itu kita harus ekstra hati-hati dan harus banyak membaca serta berlatih. Sedangkan yang tidak lulus merasa senang karena bisa mengulang kembali. Jujur kalau boleh memilih saya ingin mengulang kembali, biar bisa belajar lebih baik lagi.
Kata-kata bijak beliau Kak Rafif, yang selalu saya ingat: "Seorang penulis harus bisa menyunting. Agar tulisan rapi dan enak dibaca. Terutama ketika dikirim ke media atau penerbit."
"Menulis pekerjaan otak kanan. Mengedit pekerjaan otak kiri. Agar bisa seimbang antara otak kanan dan otak kiri, seorang penulis harus bisa menulis, juga bisa menyunting."
"Mengedit itu memperbaiki bukan malah merusak."
Banyak samudra ilmu dan hikmah yang dapat kita serap dari kedua gurunda yang hebat ini, Kak Rafif dan Kak Aryus. Dengan gaya mengajarnya yang mudah dipahami karena melibatkan panca indra dan rasa. Ya, rasa dari tulisan setelah kita edit enak dibaca dan mudah dipahami.
Dengan tulus beliau berdua berbagi ilmu yang luar biasa kepada kami yang tidak tahu menjadi tahu dan mengerti. Dengan kesabarannya dan telaten membimbing kami. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan barokah serta Allah membalasnya dengan beribu-ribu kebaikan. Aamiin
Cancel