Oleh Reza Ordelia
Aku orangnya pelupa, dengan menulis aku bisa
mengingatnya. Aku juga tipe orang yang mudah bosan, dengan membaca hidupku
seakan berwarna.
Kalau menulis sekadar pengingat lupa, bagiku itu hal
yang biasa. Tapi aku juga pingin bisa berkarya dengan ayunan pena.
Aku menyadari kalau semua itu ada ilmunya, kucari
tahu di mana yang bisa membawaku ke sana. Dengan tidak sengaja kubaca postingan
Pak Rafif “60 Hari Menulis Buku”.
Awalnya aku ragu mau mendaftar, karena aku menyadari
apa yang bisa aku tulis, karena aku bukan seorang ahli yang bisa menulis dengan
baik.
Tapi keinginanku untuk bisa menulis besar, hingga
bisa mengalahkan keraguanku, yang membuatku yakin, setiap ciptaan Allah pasti
punya makna. Sekadar berbagi pengalaman mungkin aku bisa, lalu kuberanikan diri
untuk mendaftar.
Lalu mulai kubeli buku-buku tentang kepenulisan dan
membacanya. Kuikuti tantangan membaca dan menulis #60HMB.
Menghadapi tantangan itu memang tidak mudah, melainkan
membutuhkan suatu pengorbanan. Korban tenaga, waktu, harus siap capek, siap
mengurangi waktu santai, bahkan waktu tidur, untuk bisa mewujudkan keinginanku.
Melihat Aktivitasku
Hari pertama aku menulis, aku binggung tidak tahu
harus nulis apa. Waktu itu ku ulis aja apa yang sudah kukerjakan.di sela-sela
waktuku.
Hari kedua, kutuliskan apa yang kupikirkan dan
kuasakan. Begitu terus, karena itu yang kubisa.
Waktu ada tugas membuat motivasi dan target, aku
masih belum percaya diri menuliskan target bikin buku. Targetku kutulis: ingin mendapatkan ilmu sebanyak banyaknya di
pembelajaran ini.
Setelah menulis, diajurkan juga untuk diposting di
media sosial. Eh, ternyata banyak yang menanggapi.
Macam-macam komentarnya. Ada yang terinspirasi dan
ingin mengikuti kelas menulis. Temanku bilang, kalau ada pendaftaran suruh
ngabari. Ada yang menantikan cerita selanjutnya.
Setelah naskah selesai, kupercayakan pada Penerbit
Satoe untuk menerbitkan bukuku. Tak salah pilih, aku mendapatkan editor yang
baik, Mas Aris Rahman Yusuf. Beliau ramah saat kutanya tentang tulisanku. Beliau
bilang bagus, kelemahanku sering mengulang kata.
Pendampingan masih kuapatkan dari Pak Rafif Amir
untuk pelaksanaan launching buku.
Pengalaman pertama. Semua yang pertama banyak
kenangan, begitu juga saat launching buku ini. Teman-teman yang datang antusias
mendengarkannya.
Setelah selesai mengikuti pembelajaran di 60HMB, diberi
kesempatan untuk hadir tukar pengalaman di pembelajaran angkatan berikutnya.
Jadi tidak sekedar bisa menulis, di pembelajaran
60HMB ini kita di iapkan untuk punya mental yang kuat sebagai modal utama
seorang penulis.
Terima kasih Pak Rafif Amir yang sudah memberikan
ilmunya, semoga tak jemu membimbing kami
alumni 60HMB ini.
Inilah pengalaman seru selama mengikuti tantangan
menulis. Kunikmati prosesnya. Berawal
dari tak bisa, menjadi biasa. Bermula dari ragu sampai akhirnya mempunyai karya
buku.
*Alumni 60HMB Batch 1, Mojokerto
Telah dibuka Kelas Menulis 60 Hari Menulis Buku Batch 4. Info lengkap di sini
Telah dibuka Kelas Menulis 60 Hari Menulis Buku Batch 4. Info lengkap di sini
Cancel